Penyuluhan Mengenai Tanda, Gejala, Dan Risiko Katarak Di Masyarakat Gampong Cot Puklat

Feriyani Feriyani

Abstract


Katarak merupakan penurunan progresif kejernihan lensa. Lensa menjadi keruh atau berwarna putih abu-abu dan ketajaman penglihatan berkurang. Katarak terjadi apabila protein pada lensa yang secara normal transparan terurai dan mengalami koagulasi pada lensa (Corwin, 2009). Operasi katarak dapat menimbulkan komplikasi. Komplikasi dapat terjadi dalam waktu beberapa hari setelah operasi hingga beberapa bulan setelah operasi. Insiden komplikasi bervariasi, tergantung laporan dari tempat yang berbeda. Umumnya, komplikasi ini membutuhkan tindakan bedah untuk memperbaiki salah satu efek samping tersering dari operasi katarak adalah robeknya kapsul posterior (Simanjuntak, 2012). Adanya komplikasi akan menimbulkan kecemasan pada pasien. Kecemasan merupakan gejala yang umum tetapi non spesifik yang sering merupakan satu fungsi emosi. Kecemasan berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya (Zuchra, 2012). Hal ini dapat melibatkan dukungan keluarga karena keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan. Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat membantu pasien (Murniasih, 2007).

Keywords


katarak 1, penyuluhan kesehatan 2, resiko penglihatan 3

Full Text:

PDF

References


Kementerian Kesehatan RI. (2017). Peta Jalan Penanggulangan Gangguan Penglihatan Indonesia Tahun 2017 - 2030. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Situasi Gangguan Penglihatan. Jakarta.

Hartono. (2007). Oftalmoskopi Dasar dan Klinis. Yogyakarta: Pustaka Cendekia Press.

Ilyas, S.H. (2004). Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Ilyas, S.H. (2009). Ihtisar Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbitan FKUI.

Alshamrani, A. Z. (2018). Cataracts Pathophysiology and Management. The Egyptian Journal of Hospital Medicine, 70(1), 151-154.

Aini, A. N., & Santik, Y. P. (2018). Kejadian Katarak Senilis di RSUD Tugurejo. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 2(2), 296-306.

Astari, P. (2018). Katarak: Klasifikasi, Tatalaksana, dan Komplikasi Operasi. CDK269, 45(10), 748-753.

Trithias, S. (2011). Epidemiologi Katarak di Indonesia. Jakarta: Balai Penelitian Mata Nasional.

WHO. (2006). Global Initiative for the Elimination of Avoidable Blindness. Geneva: World Health Organization.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

© Jurnal Abdimas

Published by Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama, Aceh, Indonesia. 2020