Penyuluhan Tentang Bahaya Kejang Pada Anak Di Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar
Abstract
Anak merupakan hal yang penting bagi sebuah keluarga. Selain sebagai penerus keturunan, anak pada akhirnya juga sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karena itu tidak satupun orang tua yang menginginkan anaknya jatuh sakit, lebih-lebih bila anaknya mengalami kejang demam. Faktor terpenting adalah gangguan peredaran darah yang mengakibatkan hipoksia sehingga meningkatkan permeabilitas kapiler dan timbul edema otak yang mngakibatkan kerusakan sel neuron otak. Kerusakan pada daerah medial lobus temporalis setelah mendapat serangan kejang yang berlangsung lama dapat menjadi matang dikemudian hari sehingga terjadi serangan epilepsi spontan, karena itu kejang demam yang berlangsung lama dapat menyebabkan kelainan anatomis diotak hingga terjadi epilepsi
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Dewi.(2013) . Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.Jakarta: Salemba Medika
Karlina N, Ermalinda E, Pratiwi W M. (2016). Asuhan Diploma Tiga Keperawatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Info Media
Kristiyanasari W. (2011). Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika
Maryunani A, Sari E P. (2013). Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Trans Info Medika
Marmi, Raharjo K. (2012). Asuhan Neonatus Bayi, Balita dan Anak prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Purnamaningrum Y. (2012). Penyakit Pada Neonatus, bayi, dan balita.Yogyakarta: Fitramaya.
Rukiah A, Yulianti L. (2013). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta: Trans Info Media.
Sudarti, Fauziah A. (2012). Asuhan Neonatus Resiko Tinggi dan Kegawatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
© Jurnal Abdimas
Published by Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama, Aceh, Indonesia. 2020