PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI DI GAMPONG COT BEUT KECAMATAN BLANG BINTANG
Abstract
Kesehatan reproduksi merupakan aspek fundamental dalam kehidupan manusia, mencakup aspek fisik, mental, dan sosial yang berkaitan dengan sistem reproduksi. Namun, di banyak daerah, terutama di wilayah pedesaan, kesadaran akan kesehatan reproduksi masih rendah. Penyakit menular seksual (PMS), kehamilan tidak direncanakan, serta komplikasi kesehatan lainnya masih menjadi tantangan besar akibat kurangnya pemahaman masyarakat mengenai kesehatan reproduksi. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kesehatan reproduksi, faktor risiko penyakit menular seksual, serta upaya pencegahannya. Penyuluhan dilakukan di Gampong Cot Beut, Kecamatan Blang Bintang, melalui metode ceramah interaktif, diskusi kelompok, serta sesi tanya jawab. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan tingkat pemahaman peserta sebelum dan setelah kegiatan berlangsung. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, penerapan pola hidup sehat, serta tindakan preventif dalam mencegah PMS. Berdasarkan hasil evaluasi, penyuluhan kesehatan reproduksi ini sangat efektif dan perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk mencapai dampak yang lebih luas di masyarakat.
Kata kunci : Kesehatan Reproduksi, Penyakit Menular Seksual, Edukasi Kesehatan
Full Text:
PDFReferences
Afifah, N. (2022). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi pada Remaja terhadap Tingkat Pengetahuan Seksual di Desa Wonoplumbon. Jurnal NERS Widya Husada, 9(3), 1–10. [http://journal.uwhs.ac.id/index.php/jners/article/view/551/501
Harnani, B. D., Wahyuni, S., Herawati, Z., Wulandari, E., Reflisiani, D., Rahayu, R., Ramadhaniati, Y., Pijaryani, I., Sugiarto, Alindawati, R., & Isnawati, N. (2021). Modul Bahan Ajar Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana.
Haryati Astuti. (2023). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Lansia.
Mahendriyansa, P. I., Laksmita, W., Fauzia, K. L., Lestari, N., & Nurjanah, S. (2023). Upaya Peningkatan Kesehatan Reproduksi di Usia Produktif dengan Germas (Gerakan Masyarakat Aktif dan Sehat) di Sukoharjo. Proceeding of Thalamus, 174. [https://proceedings.ums.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/3077]
Rahayu, A., Noor, M. S., Yulidasari, F., Rahman, F., & Putri, A. O. (2017). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Remaja & Lansia.
Zahroh, D. A., Yusrani, K. G., Julis, P. A., Audina, P., Mumtaz, F. A., & Hewbawani, C. K. (2022). *Metode Pendidikan Kesehatan Reproduksi pada Usia Produktif dalam Mencegah HIV/AIDS. Jurnal Medika Cendikia, 9(1), 44–59. [https://doi.org/10.33482/medika.v9i1.180]
BKKBN. (2020). Laporan Evaluasi Program Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana di Indonesia. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
WHO. (2018). Sexual and Reproductive Health: Guidelines for Safe Practices. Geneva: World Health Organization.
Kemenkes RI. (2020).Laporan Evaluasi Program Kesehatan Reproduksi Nasional 2020-2024. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Riskesdas. (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
© Jurnal Abdimas
Published by Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama, Aceh, Indonesia. 2020