PELATIHAN UNTUK PETANI TENTANG CARA MENGELOLA KESEHATAN DALAM LINGKUNGAN PERTANIAN DI DESA BHA ULEE TUTU KECAMATAN SIMPANG TIGA
Abstract
Kesehatan petani dalam lingkungan pertanian merupakan aspek penting yang sering terabaikan. Penggunaan bahan kimia seperti pestisida tanpa pemahaman yang memadai dapat menimbulkan risiko kesehatan, seperti keracunan dan penyakit akibat kerja. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani tentang cara mengelola kesehatan dalam lingkungan pertanian. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Bha Ulee Tutu, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Aceh Besar, dengan metode penyuluhan dan diskusi interaktif.Pelaksanaan kegiatan diawali dengan survei lokasi dan persiapan materi, diikuti dengan penyampaian materi kepada masyarakat desa. Dalam sesi ini, peserta diberikan pemahaman tentang pentingnya keselamatan kerja, dampak negatif penggunaan pestisida yang tidak tepat, serta cara mencegah risiko kesehatan. Sesi diskusi dan tanya jawab dilakukan untuk memperjelas pemahaman peserta. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan kerja di sektor pertanian.Melalui pelatihan ini, diharapkan petani lebih memahami langkah-langkah pencegahan penyakit akibat kerja serta mampu menerapkan praktik pertanian yang lebih sehat dan aman. Kegiatan ini juga menjadi langkah awal dalam mendorong petani untuk lebih peduli terhadap keselamatan dan kesehatannya dalam bekerja.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik (BPS). (2023). Statistik Pertanian Indonesia: Jumlah Petani dan Risiko Kerja di Sektor Pertanian. Jakarta: BPS.
FAO (Food and Agriculture Organization). (2021). Guidelines on Sustainable Agriculture and Environmental Health. Rome: FAO.
Jawad, A. A., Dahniar, T., & Wiloso, E. I. (2024). Pengenalan Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Dalam Pertanian pada Kelompok Usaha Tani (KUT) di Desa Mekar Sari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang. Adibrata Jurnal, 4(2), 51–58.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Sektor Pertanian. Jakarta: Kemenkes RI.
Lestari, D., & Fadillah, N. (2021). Implementasi Program Penyuluhan Kesehatan bagi Petani dalam Mengurangi Risiko Penyakit Akibat Kerja. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 10(2), 34–45.
Nugroho, A. D., & Lestari, P. (2019). Analisis Risiko Keracunan Pestisida pada Petani Sayuran di Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 17(2), 140–153.
Rahmadani, I., & Yusuf, A. (2018). Persepsi Petani terhadap Risiko Kesehatan Akibat Penggunaan Pestisida. Jurnal Penelitian Kesehatan Masyarakat, 14(3), 67–75.
Sinambela, B. R. (2024). Dampak Penggunaan Pestisida Dalam Kegiatan Pertanian Terhadap Lingkungan Hidup dan Kesehatan. Jurnal Agrotek, 8(2), 178–187.
Susanto, T., Purwandari, R., & Wuryaningsih, E. W. (2016). Occupational Health Nursing Model-Based Agricultural Nursing: A Study Analyzes of Farmers Health Problem. Jurnal Ners, 11(1), 45–50.
Syahputra, R., & Haryanto, B. (2020). Efek Paparan Pestisida terhadap Kesehatan Petani di Indonesia. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 19(1), 25–32.
Setiawan, H., & Ramadhani, N. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Petani. Jurnal Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 8(1), 90–100.
WHO (World Health Organization). (2022). The Impact of Pesticides on Human Health and Environment. Geneva: WHO Press.
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
© Jurnal Abdimas
Published by Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama, Aceh, Indonesia. 2020