Edukasi Pencegahan TB Paru dan Tata Cara Patuh Terhadap Terapi Obat di Puskesmas Krueng Barona Jaya

Farid Bastian, Ratih Ayu Atika

Abstract


Tuberkulosis (TB) paru merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi permasalahan kesehatan global, termasuk di Indonesia. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka morbiditas dan mortalitas akibat TB paru. Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan dan kepatuhan terapi obat sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di lingkungan kerja Puskesmas Krueng Barona Jaya tentang TB paru, faktor risiko, pencegahan, serta pentingnya kepatuhan terhadap terapi obat guna meningkatkan efektivitas pengobatan dan mencegah resistensi obat. Kegiatan dilakukan dalam bentuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui ceramah dan sesi tanya jawab. Materi yang disampaikan mencakup definisi TB paru, gejala, cara penularan, pencegahan, serta pentingnya kepatuhan dalam menjalani terapi DOTS (Directly Observed Treatment Short Course). Evaluasi dilakukan dengan mengukur tingkat pemahaman peserta sebelum dan sesudah kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang TB paru, baik dari segi gejala, pencegahan, maupun kepatuhan terhadap pengobatan. Partisipan yang sebelumnya kurang memahami pentingnya pengobatan hingga tuntas menjadi lebih sadar akan konsekuensi dari ketidakpatuhan terhadap terapi TB. Edukasi dan sosialisasi mengenai TB paru berperan penting dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terkait penyakit ini. Kepatuhan terhadap terapi TB dapat ditingkatkan melalui intervensi edukatif yang melibatkan tenaga medis dan masyarakat secara aktif. Program serupa perlu diperluas guna menurunkan angka kejadian TB paru di masyarakat.

Keywords


Tuberkulosis Paru., Edukasi Pencegahan., Kepatuhan Terapi.

Full Text:

PDF

References


Young DB, Perkins MD, Duncan K, CE Barry. Confronting the scientific obstacles to global control of tuberculosis. J Clin Invest. 2008;118:1255- 65.

European Centre for Disease Prevention and Control, WHO Regional Office for Europe. Tuberculosis surveillance and monitoring in Europe. Stockholm, European Centre for Disease Prevention and Control, 2013.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (DEPKES RI). Pedoman nasional: penanggulangan tuberkulosis. Cetakan ke-2. Jakarta:2008;hal.8-14.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Pedoman dan diagnosis penatalaksanaan TB Indonesia. Jakarta: 2011.

Sulistomo A. Penerapan Pelayanan Kedokteran Keluarga, kedokteran okupasi, dan kedokteran lingkungan masa kini. Jakarta:FKUI;2008.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, pp. 154, 157-158.

Lubis, M., Panjaitan, M., 2020. Hubungan Kepatuhan Pasien TB-Paru untuk Minum Obat Dengan Kesembuhan Pasien TB-Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Kanopan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Jurnal Ilmiah Binalita Sudama Medan, 5(1), 13–18.

Ramadhan et al., 2019. Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Paru. Jurnal Kedokteran Indonesia.

Mulidan et al., 2021. Diagnosis dan Manajemen Tuberkulosis Paru. Jurnal Respirasi dan Paru-Paru.

Kementerian Kesehatan RI, 2016. Pedoman Pencegahan dan Pengobatan Tuberkulosis.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

© Jurnal Abdimas

Published by Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama, Aceh, Indonesia. 2020